HIKMAH ISRO MI’RAJ
Isro
Mi'raj artinya : Perjalanan Nabi Muhammad SAW. di waktu malam dari Masjidil
Haram ke masjidil Aqsha dan kemudian naik ke Mustawa. Hikmah dari peristiwa
tersebut, mudah-mudahan Bangsa dan Negara kita yang berdasarkan Pancasila dan
UUD 1945, dapat lebih meningkatkan lagi kearah keselamatannya dan lebih
meningkatkan lagi keberhasilan pembangunannya, baik pembangunan lahir maupun
bathin, pembangunan dunia dan akhirat. Kita berharap semuanya itu tidak
terganggu oleh berbagai macam rintangan. Karena dalam segala hal rintangan
selalu ada. Sebagaimana Nabi sendiri dikala Isra Mi'rajnya.
Beliau tidak luput dari berbagai gangguan dan rintangan, diantaranya diganggu oleh iprit-iprit yang bermaksud ingin menggagalkan tujuan Nabi tersebut.
Beliau tidak luput dari berbagai gangguan dan rintangan, diantaranya diganggu oleh iprit-iprit yang bermaksud ingin menggagalkan tujuan Nabi tersebut.
Pertama,
mereka menggangu dengan memanggil-manggil Nabi dari arah kanan dan kiri, akan
tetapi Nabi tidak menghiraukannya sedikit pun. Kemudian beliau dihalangi
perjalanannya oleh iprit-iprit tersebut sambil membawa unggunan api yang
menyala, maksudnya untuk menakut-nakuti agar Nabi berhenti, tetapi Alhamdulillah,
Nabi kita berjalan terus, sehingga selamat sampai ketempat tujuan.
Oleh
karena itu bagi kita selaku ikhwan Tarekat Qoodiriyyah Naqsyabandiyyah
sepatutnya harus dapat meningkatkan keteguhan iman, meningkatkan segala
pengetahuan, meningkatkan sarana da'wah, meningkatkan amaliah serta
meningkatkan amal ibadah. Demikian juga meningkatkan akhlaq budi pekertinya,
agar segala perjuangan dan perjalanan kita selaku anak bangsa juga selaku
Muslim dapat tercapai. Terutama para Muballighin dan Muballighoh serta
ikhwan Tarekat Qoodiriyyah Naqsyabandiyyah Pondok Pesantren Suryalaya.
Maju terus pantang mundur dalam melaksanakan segala pembangunan. Baik
pembangunan lahiriah phisik material, terutama sekali pembangunan batiniah
mental spiritual. Jangan sekali-kali terpedaya, tergoda sehingga berhenti
ditengah perjalanan. Harus selalu kuat dan selalu tabah menghadapi segala
sesuatu. Apakah gangguan-gangguan itu datang dari luar maupun datang dari
dalam. Tetapi hendaknya kita hadapi bersama. Demi kuat dan utuhnya agama,
bangsa dan negara Republik Indonesia. Demikian diantara hikmahma Isro Mi'raj
Nabi Besar Muhammad SAW.
Saya menghimbau dan mengharapkan kepada semuanya, dimana hal ini sering saya
sampaikan, yaitu mengenai TANBIH sebagai wasiat guru almarhum K.H.
Abdullah Mubbarok bin Nur Muhammad; Hendaknya Tanbih itu selalu dihayati dan
diamalkan. Karena kalau kita perhatikan intinya sebagai berikut :
1. Taat dan patuh terhadap agama dan negara
2. Jangan berbuat yang bertentangan dengan peraturan agama dan negara
3. Buktikanlah kebijakan yang timbul dari kesucian
Jangan
rubah pribadi kalian semua, baik para Muballighin Muballighoh, maupun Ikhwan
Akhwat Tarekat Qoodiriyyah Naqsyabandiyyah. Terutama sekali para pemuda
pemudi sebagai harapan bangsa dan negara. Hendaknya tetap menyatakan patuh dan
taat kepada aturan agama dan negara, buktikan diri kita adalah selaku Muslim
Pancasilais. Dan jadilah warga negara Republik Indonesia yang baik. Negara kita
telah memberi keleluasaan dalam menjalankan ibadah agama masing-masing,
khususnya agama Islam.
Kemudian perhatikan lagi isi Tanbih, yang antara lain berbunyi :
"Insyafilah wahai murid-murid sekalian, janganlah terpaut oleh bujukan
nafsu terpengaruh oleh godaan syaithan, waspadalah akan jalan penyelewengan
terhadap pemerintah agama dan negara, agar dapat meneliti diri kalau-kalau
tertarik oleh bisikan iblis yang selalu menyelinap dalam hati sanubari kita
sernua ".
0 komentar:
Posting Komentar
Jangan Lupa Saran Dan Kritiknya